17/07/16

Positif, Kampanye Antar Anak Sekolah



Senin 18 Juli adalah hari pertama sekolah untuk tahun ajaran 2016-2017. Pemerintah melalui kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan kampanye masif mengantar anak sekolah di hari pertama. Semua kanal informasi di gunakan baik media konvensional maupun media sosial. Mulai dari konferensi press hingga info grafis dan video tidak lupa ikut di sebar luaskan. Kampanye semakin masif saat kementerian PAN RB juga mengijinkan PNS datang terlambat masuk kantor jika mengantar anak ke sekolah di hari pertama.

Pemerintah mengkampanyekan mengantar anak di hari pertama sekolah tentu bukan bermaksud membuat kehebohan di hari pertama masuk sekolah. atau sekedar seremonial awal tahun pelajaran semata. Mengantar anak di hari pertama sekolah tentu mempunyai makna yang sangat mendalam. baik makna secara harfiah maupun secara filosofis. Secara umum, anak yang diantar oleh orang tuanya saat masuk dihari pertama sekolah akan memberikan efek psikologis sehingga anak datang sekolah dengan perasaan gembira dan tidak terpaksa.

Secara secara filosofis, kampanye mengantar anak di hari pertama adalah kampanye penyadaran terhadap orang tua dan masyarakat bahwa proses pendidikan anak bukan melulu urusan guru dan sekolah saja, melainkan tetap melekat peran orang tua di dalamnya. Oleh karena itu, peran dan komunikasi aktif orang tua dalam menyukseskan program program pendidikan di sekolah sangat di butuhkan dan malah menjadi salah satu pilar penting tercapainya tujuan tujuan pembelajaran di sekolah. Dengan mengantar di hari pertama, secara simbolis orang tua siap terlibat dalam proses pendidikan anaknya di sekolah sejak pertama kali anak anak berinteraksi dengan sekolah dan gurunya.

Mengantar anak di hari pertama adalah baru partisipasi awal bukan akhir, artinya masih di perlukan setumpuk program lain dalam keterlibatan orang tua guna sukses proses pendidikan anak anak di sekolah. Beberapa program yang juga sedang dikampanyekan oleh pemerintah adalah pertemuan rutin orang tua dengan sekolah dalam rangka menjalin komunikasi lebih intensif, pembekalan orang tua tentang konsep pendidikan anak, atau sekedar sharing antar orang tua. Termasuk orang tua juga bisa secara terjadwal dan bergiliran menjadi guru tamu di sekolah sebagai sumber inspirasi bagi anak anak di sekolah. 

Pertemuan dan komunikasi orang tua dengan sekolah tidak melulu di dominasi dengan tema tema seputar uang dan biaya kegiatan. Melainkan program simbiosis mutualisme dan saling menguatkan guna keberhasilan proses pendidikan anak anak di sekolah. Kampanye mengantar anak sekolah di hari pertama hanya akan menjadi seremonial jika sekolah juga gagap menyiapkan program program pemberdayaan orang tua dalam rangka keberhasilan proses pendidikan di sekolah. Peran sekolah memang signifikan dalam menghimpun kekuatan orang tua dan masyarakat tentu dengan komunikasi dan koordinasi yang baik serta penuh kerpercayaan. Sehingga kasus kasus orang tua yang mengadukan guru ke pengadilan bisa di minimalisir. 


Tidak ada komentar: